Wakil Menteri BUMN: Pembentukan Holding Ultra Mikro untuk Ciptakan Ekosistem ke Pelaku Usaha
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pembentukan holding BUMN ultra mikro bertujuan menciptakan ekosistem agar semakin banyak lagi pelaku usaha ultra mikro yang terjangkau layanan keuangan formal. Menurutnya, ada tiga hal utama yang akan muncul dari kehadiran holding BUMN. Pertama integrasi BUMN pada holding ini diharap menciptakan efisiensi biaya dana (cost of fund) dari BUMN terlibat yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
“Tentunya dengan ekosistem sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM cost of fund dari ekosistem ini bisa kami buat lebih rendah. Kemudian kedua, sinergi jaringan sehingga ekspansi usaha bisa kita lakukan dengan biaya yang lebih murah, sehingga cost of serve dan acquire customer bisa menjadi lebih murah,” ujar Kartika dalam diskusi daring bertajuk “Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional”, Senin (18/1/2021). Ketiga, kata dia, kehadiran holding BUMN untuk UMi diproyeksi menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia. “Sinergi ini akan menghadirkan pusat data UMKM yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber data UMKM dalam skala nasional,” tuturnya.
Kartika menegaskan, kehadiran pusat data UMKM ini dapat banyak membantu pemerintah sehingga nantinya berbagai program untuk UMKM bisa dieksekusi secara lebih tepat sasaran. Pembentukan holding BUMN untuk UMi juga diklaim sebagai salah satu cara mengakselerasi akses keuangan formal UMKM di Indonesia. “UMKM adalah engine economy yang sangat besar. Karena itu kami sangat fokus mendukung berbagai effort meningkatkan kapasitas, akses keuangan dan pasar terhadap UMKM. Kami yakin pasca pandemi ini peranan BUMN untuk meningkatkan akses UMKM dapat ditingkatkan lebih tajam lagi, terutama dengan adanya nanti integrasi layanan ultra mikro di ekosistem BRI, Pegadaian, dan PNM,” ujarnya.
Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho menyebut sinergi BUMN untuk pemberdayaan UMKM berpotensi besar meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat. Keberadaan holding ini juga bisa membuka akses terhadap UMKM yang selama ini belum terjangkau layanan keuangan dari bank (unbankable). “Kalau semuanya ini berhasil, sangat mungkin kehadiran holding BUMN ini dapat meningkatkan indeks keuangan inklusif dan akses pada unbanklable,” ujar Agus.